Situbondo (Antara Bali) - Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Pesisir dan Laut (PPKPL) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), Heru Waluyo menyatakan bahwa Indonesia sebagai
kontributor sampah plastik di laut urutan kedua terbesar di dunia.
"Hal tersebut adalah dari hasil riset dari universitas di Amerika,
dan indikasinya yaitu dari negara-negara yang sedang memiliki
pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, seperti negara Thailand, China,
Philipina dan yang lainnya," katanya saat kunjungan kerja kegiatan
bersih-bersih pantai (Coastal Cleanup) di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu negara, lanjut dia,
maka tingkat konsumsi masyarakat tentu akan meningkat pula, dan tingkat
konsumsi yang meningkat itu lebih cenderung mengonsumsi makanan
kemasan-kemasan dari berbagai produk.
Selain itu, kata dia, banyaknya sampah di laut juga disebabkan
perilaku-perilaku masyarakat yang masih kurang peduli terhadap
lingkungannya sendiri.
"Secara spesifik untuk mengatakan laut di Desa Kilensari, Kecamatan
Panarukan, Situbondo, tetapi bisa lihat secara spot-spot sekarang sudah
jelas banyak sampah di pinggir pantai dan itu berpotensi masuk ke
wilayah laut. Oleh karenanya pemerintah daerah harus peduli dengan cara
menyediakan tempat sampah di kawasan pesisir," katanya.
Ia menjelaskan, pengaruh sampah plastik ke laut akan berdampak
terhadap biota-biota laut dan juga mematikan habitat-habitat di laut
seperti pohon bakau karena dan terumbu karang.
"Contohnya pohon bakau jika tertutup sampah plastik akan mati atau
terlambat pertumbuhannya, sedang terumbu karang kalau tertutup plastik
secara banyak juga bisa mati karena tidak terkena sinar matahari,"
jelasnya. (WDY)
Indonesia Kontributor Sampah Plastik di Laut Terbesar di Dunia
Sabtu, 3 Desember 2016 21:28 WIB