Palu (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia selama 2014-2015 sudah
menuntaskan sekitar 3,76 persen atau 6.007.486 juta orang buta aksara
yang tersebar di seluruh provinsi.
Direktur Keaksaraan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Erman Syamsuddin, di Palu, Rabu,
mengatakan, kawasan timur Indonesia menjadi daerah yang rawan dan padat
buta aksara yang perlu untuk disentuh dengan berbagai program.
Sulawesi Tengah, kata dia, termasuk daerah yang rawan dan padat buta
aksara sebelum 2010 karena masih banyak masyarakat buta aksara dan
minim program penuntasan buta aksara.
"Namun Sulawesi Tengah begitu cepat keluar dari angka keaksaraan
nasional dalam waktu lima tahun terakhir dengan melibatkan seluruh
perangkat pemerintah penuntasan buta aksara," ujarnya.
Ia mengatakan penuntasan buta aksara tidak dapat dilakukan hanya
dengan mengandalkan peran pemerintah semata, olehnya dibutuhkan kerja
sama yang baik dengan menggandeng swasta dan kelompok-kelompok
masyarakat.
Termasuk, sebut dia, memaksimalkan sanggar kelompok belajar, pegiat
literasi, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, peran orang tua,
yang didukung dengan UPT-UPT pemerintah.
"Pemerintah sangat berharap adanya keterlibatan aktif masyarakat
lewat kegiatan-kegiatan literasi organisasi masyarakat dan kepemudaan,
untuk mendorong minat baca masyarakat," ujarnya.
Dia berharap momentum peringatan hari keaksaraan nasional yang di
gelar di Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah, dapat menambah semangat
masyarakat dan pegiat literasi untuk terus mengajak masyarakat membaca.(WDY)
Pemerintah Tuntaskan Enam Juta Buta Aksara
Rabu, 19 Oktober 2016 8:02 WIB