Cibinong, Jawa Barat (Antara Bali) - Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) menawarkan konsep Biovillage yang menyatukan
pengembangan pangan, pakan, pupuk, dan energi dalam satu kawasan terpadu
yang dapat digunakan memajukan daerah.
"Sudah ada daerah di Kaltara (Kalimantan Utara) yang tertarik
kembangkan konsep biovillage ini. Pemkab (Pemerintah Kabupaten) bisa
terapkan konsep ini, dan kami akan terus kembangkan ini," kata Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Enny Sudarmonowati di
Cibinong, Jawa Barat, Senin.
Biovillage merupakan program prioritas Kedeputian Ilmu Pengetahuan
Hayati LIPI, dan saat ini sedang dikembangkan di kawasan seluas 189
hektare (ha) di Cibinong Science Center.
Kawasan ini, menurut dia, menjadi etalase hasil riset yang
diintegrasikan dengan konsep "zero waste". Harapannya konsep ini ke
depannya dapat direplikasi di daerah lain.
Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Bambang Sunarko
mengatakan beberapa produk atau teknologi yang ditampilkan di kawasan
Biovillage LIPI adalah teknologi sederhana yang mudah diadopsi dan
direplikasi.
"Beberapa kegiatannya saat ini yaitu pengelolaan sapi, teknologi
pengolahan susu, teknologi produksi pakan segar, awetan dan probiotik
ternak, teknologi produksi biogas dari limbah peternakan, budidaya dan
produksi pangan organik hingga menjadi produk olahan, dan teknologi
produksi pupuk hayati berbasis mikroba unggul lokal," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan juga ada teknologi pengolahan limbah
organik menjadi kompos, teknologi pengolahan limbah kantor (kertas dan
plastik), peternakan lebah madu di bawah tegakan tanaman buah koleksi,
produksi bibit unggul buah tropis dan tanaman penghijauan, dan
pengelolaan taman atau kebun edukasi plasma nutfah, seperti taman kupu,
plasma nutfah buah, dan domestikasi hewan opossum.
"Kawasan ini diharapkan dapat menjadi tempat pendidikan bagi
masyarakat umum sekaligus sebagai tujuan wisata edukasi," katanya.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan Biovillage Enung Sri
Mulyaningsih mengatakan kawasan Biovillage ini dibagi dalam tiga zona.
Dan 2016 ini merupakan tahun ke-2 dari lima tahun pembangunan kawasan
Biovillage, dan fokus pada pembangunan infrastruktur yang menghubungkan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lain, khususnya di zona satu.
"Pada tahun ini pula, pengoperasian unit pengolahan susu secara terstandar dimulai," kata Enung.
Konsep Biovillage ini diperkenalkan pada masyarakat melaluia Open
House Biovillage yang dipusatkan di zona satu. Kegiatannya antara lain
diisi dengan pameran, demonstrasi, dan kunjungan ke lapangan, khususnya
di area zona satu.
Pada kegiatan tersebut, masyarakat juga berkesempatan untuk melihat
teknologi yang ditampilkan di Biovillage. Pengunjung juga diberi
kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung teknik-teknik yang
ditampilkan, kata Enung. (WDY)
LIPI Tawarkan Konsep Biovillage untuk Daerah
Selasa, 30 Agustus 2016 8:08 WIB