Jakarta (Antara Bali) - Kejuaraan bulu tangkis usia muda Milo School
Competition (MSC) 2016 menjadi salah satu syarat bagi atlet muda untuk
mengikuti seleksi masuk pemusatan latihan nasional Cipayung karena
kejuaraan tersebut sudah menerapkan standar sirkuit nasional.
"Saya melihat perjalanan kejuaraan ini sejak awal. Saya senang
kualitas kompetisi ini terus meningkat. Apalagi saat ini sudah
menerapkan standar sirkuit nasional. Saya optimistis kejuaraan ini bakal
diperhitungkan," kata Kepala Sub-Bidang Pelatnas PP PBSI Ricky
Soebagdja, di Jakarta, Kamis.
Peningkatan status kejuaraan tersebut disambut baik oleh Pengurus
Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), karena
kejuaraan tersebut bahkan menjadi incaran para pebulutangkis muda untuk
menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Apalagi dalam kejuaraan tersebut pemenang akan mendapatkan poin peringkat di PBSI.
Menurut Ricky, kejuaraan yang dikhususkan untuk atlet berusia 13
dan 15 tahun ini merupakan ajang yang tepat untuk menguji kemampuan
atlet muda.
"Adanya kejuaraan ini memperbanyak kejuaraan yang sasaran utamanya
untuk memunculkan bibit-bibit muda terutama dari daerah yang menjadi
lokasi kejuaraan," katanya pula.
Kenaikan standar kejuaraan akan berdampak pada pemain terbaik dalam
kejuaraan ini, mengingat pemenang untuk U-13 akan mendapatkan 200 poin,
peringkat dua 170 poin, dan peringkat tiga 140 poin.
Sedangkan untuk U-15, pemenang akan mendapatkan 300 poin, peringkat dua 255 poin, dan peringkat tiga 210 poin.
"Peningkatan status kejuaraan ini berarti memberikan kesempatan
yang luas bagi peserta karena tidak hanya kategori sekolah, namun klub
bulu tangkis juga bisa berperan dalam kompetisi ini," kata Business
Executive Manager Beverages PT Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo.
Menurut dia, selama satu tahun pihaknya telah menjadwalkan agenda pertandingan bagi atlet usia muda ini.
Pertandingan pertama digelar di Pekanbaru 11-16 April, diikuti
sekitar 500 peserta. Kemudian kejuaraan di Cirebon pada 23-28 Mei.
Seri selanjutnya di Solo 29 Agustus-3 September, Banjarmasin 3-8 Oktober, Surabaya 17-22 Oktober, dan Manado 7-12 November.
Perubahan status kejuaraan ini juga tidak lepas dari banyak atlet
muda yang muncul pada kejuaraan memasuki tahun ke-14 ini.
Dia menegaskan, meskipun dulu hanya level sekolah, namun yang
menelurkan atlet saat ini sudah masuk pelatnas di antaranya adalah dua
pemain tunggal putra yaitu Jonatan Christie dan Antony Ginting.
Kenaikan status kejuaraan ini juga direspons positif oleh Kemenpora
melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto.
Menurut dia, kejuaraan usia muda ini merupakan salah satu bentuk
pembinaan olahraga prioritas seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko
Widodo. (WDY)
MSC Syarat Seleksi Masuk Pelatnas Cipayung
Jumat, 26 Agustus 2016 8:02 WIB