Chicago (Antara Bali) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange, Amerika Serikat (AS), dalam penutupan perdagangan
akhir pekan, Jumat (Sabtu WIB) melonjak pasca-Inggris memilih untuk
keluar dari blok 28 negara Uni Eropa (Brexit).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus 2016
harganya naik tajam 59,30 dolar AS per ons, atau 4,69 persen, menjadi
menetap di 1.322,40 dolar AS per ons.
Emas harganya melonjak ke tertinggi sejak 11 Juli 2014, ketika
ditutup pada 1.337,40 dolar AS per ounce, demikian data yang dikumpulkan
kantor berita China, Xinhua.
Para investor AS menampilkan ketakutan, memicu penyerbuan terhadap
logam mulia yang dianggap sebagai aset tabungan paling bernilai (safe haven)
setelah dalam referendum pada Kamis (23/6) sebagian besar rakyat
Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (UE), yang disebut Briton
Exit (Brexit).
Brexit dinilai sebagian besar investor pasar uang, saham dan logam mulia sebagai langkah yang sangat tidak stabil.
Analis mencatat bahwa potensi untuk Brexit telah menyebabkan
volatilitas di pasar, mendorong investor beralih ke emas untuk mencari
perlindungan investasinya.
Kejatuhan meluas dalam ekuitas juga memberikan dukungan besar
terhadap logam mulia ketika Dow Jones Industrial Average AS turun tajam
pada Jumat.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, maka harga
logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan, maka harga logam
mulia biasanya turun.
Di sisi ekonomi AS, pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur
untuk Mei menurun 5,3 miliar dolar AS, atau 2,2 persen, menjadi 230,7
miliar dolar AS, demikian pengumuman Departemen Perdagangan AS.
Sementara itu, indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University
of Michigan pada Jumat waktu setempat menunjukkan bahwa angka akhir
sentimen konsumen untuk Juni 2016 turun menjadi 93,5 dari 94,7 pada Mei
2016.
Pada Kamis bertepatan pelaksanaan referendum di Inggris, harga emas
berjangka jatuh untuk hari kelima perdagangan berturut-turut, karena
investor sebelumnya berspekulasi Inggris akan tetap di UE. Ternyata,
hasil referendum berpihak ke Brexit.
Para analis yakin bahwa pasar akan didominasi oleh pilihan Brexit
dalam beberapa hari mendatang, dan ketakutan akan meningkatkan dukungan
tambahan untuk logam mulia.
Analis mencatat bahwa krisis keuangan AS terakhir pada 2008 telah
menyebar selama beberapa hari, dan jika kondisi memburuk, logam mulia
akan sangat mungkin meningkat nilainya karena sifat safe haven.
Harga perak untuk pengiriman Juli naik 43,60 sen, atau 2,51 persen,
menjadi ditutup pada 17,789 dolar AS per ons. Harga platinum untuk
pengiriman Juli menambahkan 20,80 dolar AS, atau 2,15 persen, menjadi
ditutup pada 987,10 dolar AS per ons. (WDY)
Harga Emas Melonjak Pasca-Brexit
Sabtu, 25 Juni 2016 14:22 WIB