London (Antara Bali) - Pusat promosi komoditas ekspor produk nasional
secara terpadu dalam Rumah Indonesia (House of Indonesia) diresmikan
Konsul Jenderal RI di Hamburg, Jerman, Sylvia Arifin, di CityLab Bremen,
Ansgarikirchhof, kawasan Jerman Utara.
Peresmian Pusat promosi komoditas ekspor produk Indonesia
tersebut dihadir Konjen RI Frankfurt, Wakil Menteri Ekonomi, Tenaga
Kerja dan Pelabuhan Bremen, serta Managing Director Wirtschaftsfrderung
Bremen GmbH, demikian informasi Penerangan, Sosial dan Budaya
(Pensosbud) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg yang
disampaikan Singgih Yuwono kepada ANTARA News London.
Pembentukan House of Indonesia difasilitasi Kementerian
Perdagangan RI diwakili Atase Perdagangan KBRI Berlin dan Kepala ITPC
Hamburg serta Kepala Badan Perencanaan Daerah Pemerintah Kota (Pemkot)
Tangerang Selatan digagas diaspora Indonesia Tati Junari Buesing-Kock,
pemilik perusahaan Indo-Tati yang berdomisili di Bremen, Jerman.
Sebagai pengusaha yang aktif dalam memasarkan berbagai produk komoditas
unggulan asal Indonesia ke wilayah Jerman, Tati Junari Buesing-Kock
melihat potensi penyerapan berbagai komoditas unggulan asal Indonesia
untuk diterima pasar Jerman, tidak hanya komoditas berupa bahan mentah
tetapi juga berbagai produk unggulan untuk keperluan konsumsi, seperti
bahan makanan siap saji, produk furniture, produk pakaian jadi dan lain
sebagainya.
House of Indonesia memiliki area ruang pamer berlokasi di
jantung kota Bremen terbagi dalam dua bagian yang saling berhadapan, di
mana salah satu bagian showroom didesain dengan konsep "open cafe
showroom" sehingga pengunjung selain melihat produk yang dipamerkan juga
dapat menikmati berbagai sajian kopi Nusantara.
Wakil Menteri Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Bremen,
Ekkehart Siering, menyampaikan kebanggaannya untuk dapat mempererat
hubungan bilateral antara Indonesia dengan Bremen, khususnya dalam
bidang perdagangan internasional.
Konjen RI di Hamburg, Sylvia Arifin, menyebutkan bahwa
persahabatan antara Indonesia dengan Bremen terjalin jauh sebelum
berdirinya Republik Indonesia.
Hal tersebut terbentuk melalui
hubungan dagang antara kedua pihak melalui perdagangan tembakau deli
yang dimulai sejak akhir abad 19, ujarnya.
Nilai perdagangan Indonesia dengan Bremen sepanjang tahun 2015,
meningkat sebesar 39 persen mencapai 137,4 juta Euro. Capaian sangat
menggembirakan mengingat tingginya tingkat ketidakpastian ekonomi global
sepanjang tahun lalu.
Selain itu, Bremen merupakan kota pelabuhan terbesar kedua di
Jerman yang terkoneksi dengan jaringan penanganan logistik yang sangat
efisien. Diharapkan dengan keberadaan House of Indonesia sebagai salah
satu pusat promosi terpadu akan dapat meningkatkan jangkauan pemasaran
produk ekspor unggulan Indonesia ke seluruh wilayah Jerman dan Uni
Eropa.
Kementerian Perdagangan RI yang diwakili Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC),
Bambang Jaka Setiawan, menyampaikan pemerintah Indonesia senantiasa
mendorong berbagai upaya yang dilakukan stakeholders dalam meningkatkan
volume perdagangan antara Jerman dan Indonesia, khususnya peningkatan
usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dapat memasarkan produk
unggulannya di pasar internasional.
Kepala Badan Perencanaan Daerah Pemkot Tangerang Selatan, Teddy
Meiyadi Affandi, menilai dukungan bagi House of Indonesia diharapkan
dapat membantu pengembangan perluasan pasar UKM di bawah binaan Pemkot
Tangerang Selatan untuk dapat menembus pasar mapan seperti Jerman dan
Uni Eropa secara luas.
Dalam acara pembukaan House of Indonesia selain diisi dengan
presentasi produk yang dipasarkan juga digelar acara kesenian
Indonesia dengan menampilkan tarian Bali, tari Jaipong serta pertunjukan
angklung dan pengundian hadiah bagi pengunjunh berupa tiket pesawat
dari Bremen - Jakarta (pergi dan pulang) disponsori Kantor Perwakilan
Turkish Airlines di Bremen. (WDY)
Rumah Indonesia Promosi Terpadu di Jerman
Sabtu, 28 Mei 2016 8:26 WIB