Cilacap (Antara Bali) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia menyatakan bahwa persiapan Pulau Nusakambangan, Cilacap, sebagai
tempat eksekusi terpidana mati telah mencapai 100 persen.
"Kami sudah siap 100 persen sejak tanggal 28 Februari. Tinggal
tunggu hari H, itu urusannya Jaksa Agung," kata Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng Yuspahruddin saat dihubungi
dari Cilacap, Selasa.
Dalam hal ini, kata dia, pembuatan sekat untuk ruang isolasi di
Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan, sudah selesai. Oleh karena itu, lanjut dia, tidak benar jika ada kabar bahwa Nusakambangan belum siap.
"Pemasyarakatan sudah siap, lapas di Nusakambangan sudah siap full.
Kalau masalah PK (Peninjauan Kembali) dan gugatan PTUN (Pengadilan Tata
Usaha Negara) bukan urusan kami, itu urusan kejaksaan," tegasnya.
Disinggung mengenai sejumlah truk pengangkut material yang masih
terlihat keluar masuk Nusakambangan, Yuspahrudin mengatakan bahwa
material itu tidak ada kaitannya dengan persiapan eksekusi. Menurut dia, material yang diangkut truk-truk itu digunakan untuk
kegiatan pemeliharaan sejumlah lapas di Pulau Nusakambangan.
Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati
kasus narkoba yang akan dieksekusi, yakni Andrew Chan (warga negara
Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami
(Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Prancis),
Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa
(Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze
(Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina). Eksekusi tersebut direncanakan akan dilaksanakan serentak di Pulau Nusakambangan pada waktu yang belum ditentukan. (WDY)
Persiapan Nusakambangan Sudah 100 Persen
Selasa, 10 Maret 2015 13:40 WIB