Bogor (Antara Bali) - Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kota Bogor, Jawa
Barat, Jumat, membuka secara resmi Konferensi Persatuan Umat yang
dihadiri ratusan ulama dari sejumlah negara di ASEAN dan Timur Tengah.
Dalam
sambutannya, Zulkifli mengingatkan bawah perbedaan yang terjadi di
antara umat jangan dijadikan perdebatan. Tetapi bagaimana menyatukan
umat Islam yang mayoritas menjadi satu kekuatan ekonomi bagi bangsa.
"Berbeda biarlah berbeda, tidak usah diperdebatkan. Yang harus
dilakukan bagaimana mayoritas 80 persen umat Islam ini bersatu menjadi
kekuatan ekonomi," kata Zulkifli.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan, tantangan
umat Islam di dunia sekarang adalah bagaimana menyatukan perbedaan, dan
tidak terpecah belah karena adanya perbedaan.
Seperti halnya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama,
terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan dalam asas Kebhinekaan.
Menurutnya, kunci untuk menjadi satu bangsa yang maju adalah ilmu
pengetahuan dan teknologi.
"Suatu bangsa akan maju dan berkembang karena adanya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kekalahan umat Islam adalah dibidang
penguasaan IPTEK," katanya.
Kunci selanjutnya adalah kepercayaan yang terjalin antara umat,
antara umat dan pemimpinnya, antara kelompok-kelompok Islam. Kepercayaan
yang akan menjadi kekuatan, tidak mudah dipecahbelah. "Dan kunci ketiga adalah Alquran dan Sunnah Rasul. Jika kita
berpegang pada ketiga kunci ini, mengamalkan ajaran Alquran dan Sunnah
Rasul, maka Islam akan menjadi kekuatan dunia," katanya.
Konferensi Persatuan Umat diselenggarakan oleh sejumlah organisasi
dakwah Islam yang ada di ASEAN dan sejumlah negara Timur Tengah seperti
Arab Saudi, Kuwait, Sudan, dan lainnya.
Ketua Panitia, Yusuf Usman Baisa menyebutkan, Konferensi Persatuan
Umat untuk pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia bekerjasama dengan
organisasi dan lembaga dakwa yang ada di negara ASEAN serta Timur
Tengah. Ia menambahkan, konferensi tersebut ingin menyampaikan kepada dunia
bahwa Islam merupakan agama Rahmatan Lilalamin yakni membawa rahmat bagi
semua. Adanya faham radikalisme, terorisme dan ekstrimisme sebagai
akibat dari kebodohan atas ajaran Islam yang salah. (WDY)
Zulkifli Hasan Buka Konferensi Persatuan Umat Se-ASEAN
Jumat, 7 April 2017 14:20 WIB