New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS berakhir lebih tinggi terhadap
sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), didukung
pernyataan-pernyataan "hawkish" pejabat Federal Reserve serta data
ekonomi positif.
Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan pada Senin (27/2) bahwa
kenaikan suku bunga akan datang "lebih cepat daripada yang
diperkirakan," mengikuti peningkatan inflasi.
Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur
tahan lama pada Januari meningkat 4,0 miliar dolar AS atau 1,8 persen
menjadi 230,4 miliar dolar AS, sejalan dengan konsensus pasar,
Departemen Perdagangan mengatakan Senin (27/2).
Analis mengatakan bahwa kata-kata para pembuat kebijakan Fed dan
data manufaktur yang positif memicu spekulasi pasar untuk kenaikan suku
bunga secepatnya pada Maret, yang mendukung greenback pada Senin (27/2).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama,
naik 0,03 persen menjadi 101,120 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0582 dolar AS
dari 1,0563 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi
1,2434 dolar AS dari 1,2456 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar
Australia turun menjadi 0,7671 dolar AS dari 0,7676 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,83 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,13 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 1,0098 franc Swiss dari 1,0072 franc
Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3158 dolar Kanada dari 1,3093 dolar
Kanada. (WDY)
Dolar AS Menguat Didukung Pernyataan Pejabat Fed
Selasa, 28 Februari 2017 7:19 WIB